Tentang Program Sekolah Penggerak

Foto bersama Bupati Kabupaten Dairi Dr Eddy Keleng Ate Berutu (tengah), Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Dairi Fatimah Boang Manalu, S,Pd.SD M.Si (samping kanan nomor dua) dan Kepala SMP Sekolah Penggerak Kabupaten Dairi Angkatan Kedua (17/06/2022) di GOR Sidikalang

Program Sekolah Penggerak adalah upaya untuk mewujudkan visi Pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila.

Program Sekolah Penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter, diawali dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan guru).

Program Sekolah Penggerak merupakan penyempurnaan program transformasi sekolah sebelumnya. Program Sekolah Penggerak akan mengakselerasi sekolah negeri/swasta di seluruh kondisi sekolah untuk bergerak 1-2 tahap lebih maju. Program dilakukan bertahap dan terintegrasi dengan ekosistem hingga seluruh sekolah di Indonesia menjadi Program Sekolah Penggerak.

Kemendikbudristek telah memprogramkan 2500 sekolah penggerak dari 111 Kabupaten/Kota untuk Angkatan kedua seluruh Indonesia, yang dimana Kabupaten Dairi masuk sebagai Sekolah Penggerak Angkatan kedua dan lulus seleksi yakni 1 TK , 14 SD, 3 SMP, dan 2 SMA. Kemudian, seleksi angkatan ketiga tahun 2022, Pemerintah memprogramkan 2500 sekolah penggerak untuk 250 Kabupaten/Kota. Dan lagi, sekolah di Kabupaten Dairi menang seleksi sebanyak 1 TK, 3 SD , 4 SMP. Sehingga total Sekolah Penggerak di Kabupaten Dairi hingga tahun 2022 adalah 3 TK ,17 SD, 7 SMP dan 2 SMA.

Sebelum PSP ini diluncurkan, Pemerintah Kabupaten Dairi telah membuat programnya dalam memajukan pendidikan sejak tahun 2019 yang dituangkan dalam visi dan misi Kabupaten Dairi yaitu “Mewujudkan Dairi Unggul yang mensejahterakan warga dalam harmoni keberagaman”. Untuk mencapai visi tersebut, Pemerintah Kabupaten Dairi membuat misi kedua yaitu “Membangun Kondisi Masyarakat Dairi yang Cerdas, Kreatif dan Inovatif berbasis kearifan lokal”.***

Back to top button